Posts

Showing posts from April, 2019

Botol Ajaib

Tak ada hentinya, tak ada kapoknya Baginda Raja selalu memanggil Abu Nawas untuk dijebak dengan berbagai pertanyaan yang aneh-aneh. Hari itu Abu Nawas dpanggil ke istana. Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut kedatangan Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir ini saya sering mengalami gangguan perut”, kata Tabib pribadinya. “Saya kena serangan angin”, kata Baginda Raja mengalihkan pembicaraan. “Ampun tuanku. Apa yang hamba lakukan, sampai hamba di panggil”, tanya Abu Nawas. Baginda Raja menjawab “Saya ingin kau menangkap angina dan memenjarakannya.  Abu Nawas hanya terdiam, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia tak berfikir cara menangkap angin nanti, tapi ia masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap memang benar angin tak bisa dilihat. Tak ada benda yang lebih aneh dari pada angin. Tak seperti angin, walau tak berwarna, air masih bias dilihat. Sementara itu, angina tidak.  NAMA : Ni Putu Intan Pratiwi  NO : 23  KELAS : X PERAWAT D 

Yuni Sarap

Pelajaran dimulai, suasana di dalam kelas berjalan tidak seperti biasa. Karena guru yang mengajar tidak bias hadir. Putra bertanya “Eh Yun.., lo ada masalah ya sama temen di kelas sebelah.” Yuni menjawab “ Yeee…, mana aku tahu, aku aja nggak tahu masalahnya. Apa mungkin karena aku mantannya Wira kali.” Putra lalu melanjutkan pembicaraannya “ Hahahahaha…., Yuni Sarap gilaaa karena abis putus sama Wira. Ehh Yuni makanya kalo ketemu mantannya cantikin dikit mukamu, muka jelek gitu aja bangga.” Semua teman-teman di kelas menertawakan Yuni. Yuni dan Putra saling sahut dan tidak ada henti-hentinya. NAMA : Ni Wayan Indah Melati NO : 27 KELAS : X PERAWAT D

Daging Mencari Kucing

Pagi hari terdengar suara berisik dari dapur, tentunya ibu sedang memasak. Kring….kring…..kring…. handphone ibu berbunyi dan ternnyata dari temannya yang mengatakan bahwa ada rapat dadakan di kantor. “Rehan…..!” kata ibu. Rehan menjawab “Iya bu…, ada apa ?” “Nak tolong lajutkan menggoreng daging ayam di dapur yah..!, Ibu ada rapat dadakan. Setelah ayamnya matang, jangan taruh di rak atas ya nak. Supaya nggak di makan kucing” kata ibu. Rehan menjawab “ Iyaa bu…”  Beberapa jam setelah ibu berangkat Rehan pun sudah selesai memasak ayamnya dan merapikan dapur, ibu pun dating dari kantor dan bertanya. “Nak, dagingnya mana ??”  Rehan menjawab “Ohh, dagingnya aman bu di makan kucing. Tadi Rehan taruh di rak atas” Lalu ibu berkata “Astagaaa…, Rehan kan sudah ibu bilang jangan taruh di rak atas, disana ada kucing” Sambil memperlihatkan giginya yang putih Rehan berkata “Maaf bu, Rehan lupa…” “Mau ibu marah juga dagingnya nggak akan balik lagi” jawab ibu kesal.  NAMA : I Ketut Ayu Pramita  NO : 1

Oh… Toilet Sekolahku

Kelas, kantin, lapangan, sampai ruang guru, semua itu hal pertama gue liat dari sekolah. Semua ada kekurangan dan kelebihannya, walaupun banyak kekurangannya sih. Kali ini gue bahas tentang toilet di SMP gue dulu. Mungkin buat kalian toilet sekolah itu hal yang paling sepele, tapi buat gue liat dari sekolah itu termasuk fasilitas sekolah yang penting banget. Ya memang mau punya sekolah berlantai 6, gedung milik sendiri, lapangan luas, guru professional, kantin menyediakan Chinese food, tapi nggak punya toilet ? nggak mau kan ??? Lagian kalau misalnya di sekolah kalian nggak ada kantin, mungkin kalian masih bias tahan lapar. Tapi kalau misalnya kalian kebelet mau BAB di sekolah gimana? Kalian bisa nahan berapa lama? Setelah gue jelajahin toilet ini, hasil yang gue dapat : 1. Signane Dari signane-nya toilet ini standart banget. Cuma pake bacaan toilet cowok dan toilet cewek aja buat ngebedainnya. Padahal kalau mau lebih kelihatan elegant, tulisannya bisa di ukir, di tambah swarosky di

Salah Sangka

 Kemarin saat gue di jalan mau kerumah. Gue melihat ada pasangan yang sedang makan-makan di café berduaan. Nama kafe itu dalah Cafe Indah. Gue melihat dari belakang, si cewek itu percis banget sama cewek gue. Saat itu juga gue ngelihat hp gue, dan PM cewek gue yaitu Makan & di Café Indah. Lalu gue samperin cwok itu, gue tarik dia keluar. Lalu gue ngomong teriak-teriak kayak gini. Gue : “ Eh loo, ngapain lo sama cewek gue???, PHO lu !!”  (saking emosinya) Mas-mas : “Apaan maksud lo??” Gue : “Ngapain lo makan sama cewek itu ?, itukan cewek gue!” Mas-mas : “Yang mana?” Gue : “Yang loe ajak makan lah!” (dalam hati berkata sok nggak tau apa-apa) Mas-mas : “Itu mah cewek gue,  kalo ndak percaya lihat aja sendiri!” (berkata sambil marah) Setelah gue lihat dari depan, ternyata itu bukan cewek gue. Gue : “Maaf ya Mas & Mbak” Mas-mas : “Iya-iya. Makanya mas, kalo mau nuduh fikir-fikir dulu. Apakah sudah fakta atau tidak tuduhannya” Gue pun melanjutkan perjalanan gue ke rumah. Akhi